Saturday, 4 January 2014

Bunga Jalanan


         Indah memang dan juga menyejukan hati, tatkala kedua mata ini dengan tanpa sengaja memandang bunga indah yang menghiasi jalanan. Tak sedikit insan yang mengagumi dan peduli akan keindahannya, namun tak sedikit pula insan yang mengacuhkan serta menyakitinya.

            Peduli akan keindahannya tak berarti kita harus memetik setangkai dari bunga itu, namun peduli bisa diartikan ketika kita bisa menjaga dan tak kuasa untuk menyentuhnya. Apakah kalian bisa mengertikan perasaannya? Sehingga akan berlaku sesukanya.

            Biarkanlah bunga itu hidup dan membagikan keceriaan serta keindahan bagi setiap insan yang memandangnya. Bunga itu tak hanya sekedar hiasan jalanan semata, tetapi memiliki pesona tersendiri dengan menggambarkan keindahan yang tiada tara. Ingin rasanya memiliki, tapi apa mau dikata hati tak ingin tuk menyakiti. Biarlah bunga itu hidup abadi senantiasa  memancarkan keindahannya yang alami.

Batu Karang


    Tegar berdiri, kokoh menghadang ganasnya ombak yang bertubi – tubi menyakiti. Tak gentar hadapi, meski rasa perih terkadang menghampiri. Mungkin itulah yang bisa menggambarkan kuatnya batu karang. Memang terlihat perkasa, tapi adakah sedikit jiwa yang sudi menyaksikan perjuangan itu?. Jiwa – jiwa itu mungkin hanya bisa bersikap pasif saja dan tak menyadari bahwa ada yang telah berubah. Walaupun tak nampak, tapi hal itu bisa sangat terasa.

   Berkaca pada diri, tanpa disadari seiring berjalannya waktu, semangat itu, kuatnya itu, tegarnya itu, kelak kan terkikis juga layaknya ombak yang menerjang sang batu karang. Setiap pendirian, prinsip, ataupun pandangan, tak selamanya akan menggantung dalam benak pikiran. Terkadang bila terkena pengaruh yang lebih besar, secara perlahan semuanya akan bergeser, berbanding lurus dengan kuatnya pengaruh yang datang. Belajar dari batu karang, cobalah untuk tetap tegar dan hadapi, karena sesungguhnya hidup itu menerjang bagaikan ombak dan tak berjalan atas dasar kendali diri.