Wednesday, 16 September 2015

Aplikasi Diferensial (Derivatif) pada Ilmu Kimia


    Latar Belakang

Persamaan diferensial muncul dari kajian proses fisis dan kimia dinamis yang memiliki satu variable bebas. Variable tersebut dapat berupa variable jarak, x atau variable waktu, t yang bergantung pada geometri sistem dan kondisi batasnya.

Aplikasi Diferensial

      Salah satu aplikasi diferensial dalam ilmu kimia, yaitu laju reaksi. Dalam riset operasi, turunan menentukan cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan desain pabrik. Dengan menerapkan teori permainan, turunan dapat memberikan strategi yang paling baik untuk perusahaan yang sedang bersaing.

    Laju reaksi memiliki kemampuan untuk meramalkan kecepatan campuran reaksi mendekati keseimbangan. Untuk menghitung laju reaksi dalam orde reaksi dapat digunakan secara praktis persamaan diferensial. Hukum laju reaksi adalah persamaan yang menyatakan laju reaksi v sebagai fungsi dari konsentrasi semua spesies yang ada, termasuk produknya.


      Cara diferrensial didasarkan atas penggunaan persamaan laju secara langsung. Untuk kasus satu komponen, dengan persamaaan laju :
        r   = k[A]a
    ln r   = ln k + a ln [A]
        r   = k[A]a[B]b
    ln r   = {ln k + b ln [B]} + a ln [A]

     Contoh penyelesaian masalah :

Contoh soal



1. Hitung jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan 8 gram helium dari 298K ke 398 K pada tekanan tetap.

  Jawab:
         8 g helium         = 2 mol
          Cp                     = Cv + R
                                    = 3/2 R + R
                                    = 5/2 R
                                    = 20.8 J K-1 mol-1

      qp                  ΔH = nCp ΔT
                                    = 2 x 20.8 x (398 - 298) J
                                    = 4160 J

2.  Laju pembentukan NO(g) dalam reaksi:
         2NOBr(g) → 2NO(g) + Br2(g) adalah 1,6 x 10-4 ms-1, berapakah laju reaksi dan laju konsumsi NOBr?
  
Jawab:

  Secara matematis, reaksi itu: 0 = -2NOBr(g) + 2NO(g) + Br2(g)
  Sehingga v [NO] = +2 

  Jadi, laju reaksi diperoleh dari persamaan 1, dengan d[NO]/dt = 1,6 x 10-4 ms-1:
  v = 1/2 x (1,6 x 10-4 ms-1) = 8,0 x 10-5 ms-1

  Karena v [NOBr]= -2 , maka laju pembentukan NOBr adalah:
  d[NOBr]/dt = -2 x  (8,0 x 10-5 ms-1) = 1,6 x 10-4 ms-1
  sehingga laju konsumsinya adalah 1,6 x 10-4 ms-1

No comments:

Post a Comment