Friday, 4 October 2013

Kemarau

   
Terkadang ku berpikir, apakah nanti akan ada hujan yang membasahiku? Hmm, jangankan tentang hujan, segumpalan awan pun rasanya tak ingin mendekatiku. Akulah sang kemarau yang kini tak kunjung tersentuh oleh sejuknya air hujan. Sudah lama, mungkin terlampau lama, ketika ku pernah merasakan sejuknya hujan. Rasa kecewa kini pun semakin muncul ke permukaan realita. Semuanya berubah, setelah aku tak tahu lagi harus kemana dan dengan siapa? Ya, rasanya seperti tersesat dihutan belantara tak ada yang mampu menuntunku untuk mencari jalan keluar. Hidup pun terasa monoton dikala aku selalu memakai pola yang sama, yang sebenarnya itu merupakan pola yang selalu terhenti  ditengah jalan dan selalu meminta seseorang untuk mendorongnya.


            Ilhami, dan pandangilah sisi positifnya dari semua ini, karena dengan begini aku bisa menyadari dan menghargai bagaimana berharganya mereka. Ya, mereka yang senantiasa membawa angin sejuk untukku disaat semangatku mulai mengering. Hmm, akhirnya kini ku bisa tertawa dan membagi keceriaan layaknya kemarau yang cerah dan selalu membawa keceriaan walaupun tak kunjung berakhir.

Tuesday, 4 June 2013

Bintang Malam

 

  Malam ini sama sekali tak ada bedanya seperti beribu malam yang telah berlalu. Menatap langit yang bertaburan bintang dan ditemani oleh kilauan rembulan. Ehm, tapi tiba – tiba mataku teralihkan oleh adanya sedikit awan yang menghalangi langitnya malam. Kenapa bisa terjadi seperti itu? Apakah awan tak puas dengan langit yang dimiliki sang siang? Apakah sang malam memang benar membutuhkan awan? Ahk, yasudahlah lebih baik nikmati saja segala karunia dari tuhan. Sesaat terselip tentang masa lalu yang menempel dalam benak. Masa – masa dimana aku bisa tertawa puas dan menangis sesuka hati bukan karena seseorang, melainkan karena kelakuanku sendiri. Ya, itu adalah sepotong puzzle dari ingatan masa kecilku. Ingin sekali ku kembali kesana untuk memperbaiki roda hidup yang telah terganjal paku, namun apa daya takkan bisa kulakukan, karena ku tahu sekarang dunia membutuhkan kedewasaanku.

   Kembali ke indahnya langit malam, dari berbagai miliaran bintang yang sengaja kupandang, Semuanya nampak terasa sama dan indah pada malam ini. Namun semua akan begitu berbeda dikala sang siang menunjukan dirinya, bintang - bintang seakan malu dan tidak ingin untuk menampakan diri dihadapan sang siang. Mereka lebih memilih untuk bersembunyi dan merenungi diri dari kilaunya cahaya sang siang. Kau tahu mengapa?  Karena bintang - bintang bisa menempatkan posisi dalam situasi, dimana mereka harus menunjukan diri kepada dunia dan rendah hati pada dunia. Jadi, belajarlah dari bintang – bintang yang seperti itu dalam hidupmu.

Saturday, 25 May 2013

Hujan


  Aku tahu ini terasa berat, melewati jalan ditengah derasnya hujan. Tapi apakah aku patut untuk berkeluh kesah? Mengeluh untuk semua yang bukan menjadi kehendakku. Ku terus berjalan tanpa tahu arah jalan dan tujuan, ku terombang – ambing layaknya sebuah kaleng yang berada dilautan. Apakah ini sebuah jawaban? Ku terus bertanya-tanya? Sambil melangkahkan kaki dengan getaran – getaran yang tidak aku inginkan. Kenapa hal itu selalu terbayang? Apakah aku salah? Selalu dan selalu saja aku menyalahkan diriku sendiri.

    Ku berteduh sejenak di payungi pepohonan rindang di sebuah taman yang sunyi yang hanya berhiaskan rumput – rumput yang tak sengaja dibasahi hujan. Saat itu ku berpikir tentang khayalan – khayalan yang harus aku lakukan. Uh, rasanya hanya sia-sia saja membayangkan sesuatu yang selalu diimpikan bilamana langkahku selalu terhenti disetiap persimpangan jalan. Ehm, rasanya seperti air hujan yang turun secara bersamaan namun terpisah setelah mendekati tujuan.


   Ku lihat hujan pun sepertinya mulai reda, sambil memeluk diri sendiri ku lanjutkan perjalanan dengan membawa pertanyaan-pertanyaan yang selalu ada dibenak pikiran. Dan aku pun mengerti akan sebuah jawaban, bahwa aku bukanlah setetes air hujan yang selau terbawa dan tidak punya arah dan tujuan, tapi akulah si pepohonan yang tegar berdiri sederas apapun air hujan membasahi.